Jumat, 22 November 2013

Desain penelitian eksperimen

Desain penelitian eksperimen dikelompokkan menjadi 3, yaitu desain pra-eksperimen, desain eksperimen sungguhan, dan desain eksperimen semu.
1.    Desain Pra-Eksperimen
Model desain pra-eksperimen disebut juga dengan eksperimen lemah atau “weak eksperimen” karena tidak ada penyamaan karakteristik (random) dan tidak ada pengontrolan variable. Model ini danjurkan untuk penelitian latihan, tidak untuk penelitian tesis, disertasi atau penelitian-penelitian yang hasilnya digunakan untuk penentuan kebijakan, pengembangan ilmu, dan lain-lain. Dalam model desaain penelitian ini, kelompok tidak diambil secara acak atau pasangan, juga tidak ada kelompok pembanding, tetapi diberi tes awal dan tes akhir di samping perlakuan. Contoh penggunaan model ini adalah dalam pelatihan pegawai. Berikut ini adalah bentuk-bentuk rancangan pra-eksperimen.

Penelitian Eksperimen

II.1 Pengertian Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimental  merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dlam arti memenuhi semua pesyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat. Pendekatan penelitian ini banyak digunakan dalm penelitian – penelitian sains atau ilmu kealaman sebab memang awl pngembangannya adalah dalam bidang tersebut. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan. Secara umum di dalam pembicaraan penelitian dikenal adanya dua penelitian eksperimen yaitu: eksperimen betul (true experiment) dan eksperimen tidak betul-betul tetapi hanya mirip eksperimen. Itulah sebabnya maka penelitian yang kedua ini dikenal sebagai “penelitian pura-pura” atau quasi experiment. Sebagai ciri-ciri untuk penelitian eksperimen yang dikatakan sebagai eksperimen betul adalah hal-hal yang disebutkan apabila persyaratan­-persyaratan seperti yang dikehendaki dapat terwujud. Sedangkan metode Ekperimen adalah metode evaluasi yang dilakukan secara sistematis dengan cara memanipulasi variabel-variabel yang dieksperimen, kemudian mengganti gejala-gejala yang timbul dalam situasi yang terkontrol. Metode ini tidak digunakan untuk mengevaluasi progaram pendidikan masa lalu, menggambarkan program pada masa kini atau membandingkan hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel dalam situasi yang tidak terkontrol.

Jenis-jenis Penelitian Pendidikan


Jenis-Jenis Penelitian Pendidikan
            Secara garis besar, penelitian dibedakan dari beberapa aspek bagaimana suatu bentuk penelitian dilihat dan dibedakan. Beberapa aspek tersebut meliputi : aspek tujuan, aspek metode dan aspek kajian. Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda. Dalam unit ini membahas jenis-jenis penelitian pendidikan yang akan menyajikan dua pendekatan penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Hakikat Penelitian Pendidikan

A.    Pengertian Penelitian Pendidikan
1.      Apakah Penelitian itu?
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan pendapat yang berbeda dalam merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu masalah, baik sebagai usaha mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah. Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku. Penelitiaan merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan pengetahuan, Welberg (1986) mengemukakan lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) melakukan studi empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) menyatukan (sintesis) dan mereviu, dan (5) menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan Schumacher, 2001: 6 ).