Kamis, 08 November 2012

Perkembangan Bahasa


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Perkembangan berbicara dan menulis merupakan suatu proses yang menggunakan bahasa ekspresif dalam membentuk arti.
Perkembangan bahasa diartikan sebagai proses untuk memeroleh bahasa, menyusun tata bahasa dari ucapan-ucapan, memilih ukuran penilaian tata bahasa yang paling tepat dan paling sederhana dari bahasa tersebut


B.     Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas tentang :
1.    Apa pengertian perkembangan bahasa?
2.    Apa sajakah pendekatan proses perkembangan bahasa?
3.    Apa sajakah tahap perkembangan bahasa?
4.    Apakah hubungan antara kemampuan berbahasa dan berpikir?
5.    Bagaimanakah karakteristik perkembangan bahasa?
6.    Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?
7.    Bagaimanakah upaya pengembangan bahasa dan implikasinya dalam pendidikan?

C.     Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.    Mengetahui pengertian perkembangan bahasa
2.    Mengetahui pendekatan proses perkembangan bahasa
3.    Mengetahui tahap perkembangan bahasa
4.    Mengetahui hubungan antara kemampuan berbahasa dan berpikir
5.    Mengetahui karakteristik perkembangan bahasa
6.    Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
7.    Mengetahui upaya pengembangan bahasa dan implikasinya dalam pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perkembangan Bahasa
              Perkembangan bahasa dalam psikolinguistik diartikan sebagai proses untuk memeroleh bahasa Language acquisition, menyusun tata bahasa dari ucapan-ucapan, memilih ukuran penilaian tatabahasa yang paling tepat dan paling sederhana dari bahasa tersebut (Trigan, 1986 : 243)
Proses perkembangan bahasa dapat dijelaskan melalui dua pendekatan, yaitu :
a.       Menurut pendekatan navitistik atau organismik innatences hyphothesis
       Struktur bahasa telah ditentukan secara biologik yang dibawa sejak lahir.
b.      Menurut kaum empiristik atau behaviorist hyphotesis
       Kemampuan berbahasa merupakan hasil belajar individu dalam berinteraksinya dengan lingkungan, pengasaan bahasa merupakan hasil dari penyatupaduan peristiwa-peristiwa linguistik yang dialami selama masa perkembangannya.
Penyesuaian bahasa merupakan asosiasi yang terbentuk melalui proses :
a)   Classical conditioning
Classical conditioning merupakan kemampuan merespon stimulus baru berdasarkan pengalaman yang diperoleh secara berulang – ulang.
b)   Operant conditioning
proses pembelajaran dimana seseorang secara sadar terlibat dan aktif bertindak pada lingkungannya dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Operant conditing adalah belajar dalam hal perilaku otomatis diperkuat atau diperlemah oleh konsekuensi atau tujuan (Santrock and Yussen, 1992).
c)   Social learning
Social learning merupakan proses belajar seseorang yang banyak perilaku melalui peniruan , bahkan terkadang tanpa adanya penguatan (reinforcement) yang diterima.


B.     Tahap perkembangan Bahasa
a.       Tahap pralinguistik atau meraban (0,3 sampai 1,0)
Tahap ini merupakan permulaan perkembangan bahasa, yang dimulai pada usia sekitar tiga bulan. Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif, anak mengeluarkan bunyi ujaran sebagai reaksi terhadap orang lain yang mencari kontak verbal dengan anak tersebut atau sebaliknya (Monks, 1989 : 137)
b.      Tahap halofrastik atau kalimat satu kata (1,0 sampai 1,8)
Pada usia sekitar satu tahun anak mulai mengucapkan kata-katanya pertama. Satu kata yang diucapkan oleh anak-anak ini , harus dipandang sebagai satu kalimat penuh, mencakup aspek psikologis (Intelektual,emosional), dan visional, untuk menyatakan mau tidaknya terhadap sesuatu (Monks, 1989 : 138).
c.       Tahap kalimat dua kata (1,6 sampai 2,0)
Pada tahapan ini, anak lebih banyak kemungkinan untuk menyatakan maksud dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat dua kata (Monks, 1989 :139), dengan dua holofrase yang dirangkai cepat (Tarigan, 1989:139).
d.      Tahap perkembangan tata bahasa (2,0 sampai 5,0)
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan sejumlah sarana tata bahasa, panjang kalimat bertambah (walau bukan gejala utama), ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin kompleks, dan mulai menggunakan kata jamak dan tugas (Tarugan, 1989 : 267).
e.       Tahap perkembangan tata bahasa menjelang dewasa (5,0 sampai 10,0)
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan struktur tata bahasa yang lebih rumit, melibatkan gabungan sederhana dengan komplementasi, relativasi, dan konjungsi (Tarigan, 1986 : 267).
f.       Tahap kompetensi lengkap (11,0 sampai dewasa)
Pada masa akhir kanak-kanak perbendaharaan kata terus meningkat, gaya bahasa seseorang mengalami perubahan, dan seseorang semakin lancar dan fasih dalam berkomunikasi dengan bahasa. Keterampilan dan performansi tata bahasa (sintaksis) terus berkembang ke arah tercapainya kompetensi berbahasa secara lengkap sebagai kompetensi komunikasi.
C.     Hubungan Antara Kemampuan Berbahasa dan Berpikir
              Berpikir merupakan rangkaian proses kognisi yang bersifat pribadi (information processing) yang berlangsung selama terjadinya stimulus sampai dengan munculya respons (Morgan, 1989 : 228). Untuk berpikir digunakan simbol-simbol yang memiliki makna tertentu bagi individu.
              Orang beraktivitas berpikir menggunakan simbol-simbol verbal (kata) dan hukum-hukum tata bahasa (grammar) untuk menggabungkan kata-kata dalam suatu kalimat (Morgan, 1989 :140).
              Dalam aktivitas berpikir didalamnya melibatkan bahasa. Berpikir merupakan percakapan dalam hati inner speech (Morgan, 1989 :231). Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan berpikir mengekspresikan hasil pemikiran tersebut. Jadi berpikir dan berbahasa merupakan dua aktivitas yang saling melengkapi dan terjadi dalam waktu yang relatif bersamaan.

D.    Karakteristik Perkembangan Bahasa
1. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 0 - 1 Tahun
      Lebih banyak bersuara dari pada nangis
      Mulai mengucapkan huruf-huruf hidup
      Menirukan suara saat di timang dengan mendekut
      Bersuara atau berteriak tidak senang sebagai cara lain dari pada menangis
2. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 1-2 Tahun
      Menirukan suara celotehan atau kata-kata yang di kenalnya
      Menyampaikan keinginan/kebutuhan dengan bersuara
      Mempuntai 20 kosa kata funsional menggunakan kata depan
      Menggunakan 2 kombinasi kata untuk membentuk kalimat
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 2-3 Tahun
      Menggunakan kombinasi 3 kata    untuk membentuk kalimat
      Menjawab pertnyaan   sederhana “apa”
      Mengulang kalimat yang terdiri dari lima kata
      Mengidentifikasi kejadian sederhana saat di tanya
4. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 3-4 Tahun
      Menyebutkan nama depan
      Menyebutkan 3 kejadian/peristiwa umum
      Menceritakan pengalaman sederhana
      Mulai mengajukan pertanyaan yang terencana
      Bertanya dengan menggunakan variasi kata: siapa, apa, di mana dsb
      Bercerita dengan menggunakan gambar
5. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 4-5 Tahun  
      Dapat menggunakan kata sambung tapi
      Dapat mendefinisikan kata-kata yang sederhana
      Dapat menceritakan perbedaan suatu benda
      Dapat menyebutkan kota asalnya
6. Karakteristik Perkembangan Anak Umur 5-6 Tahun
      Dapat berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang kompleks terdiri dari 5-6 kata
      Dapat melakukan percakapan tanpa memonopoli pembicaraan
      Dapat menggunakan kata-kata yang menunjukkan keurutan
      Dapat menerima pesan sederhana dan menyampaikan pesan tersebut
      Dapat menyebutkan nam orang tuanya.
7. Karakteristik perkembangan bahasa setelah anak-anak (remaja sampai dewasa)
      Perbendaharaan kata terus meningkat
      Gaya bahasa mengalami perubahan
      Semakin lancar dan fasih dalam berkomunikasi dengan bahasa

E.     Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Bahasa
·         Faktor Biologis
setiap individu dibekali kemampuan kodrati atau alami yang memungkinkannya dapat menguasai bahasa.
·         Faktor lingkungan
lingkungan yang kaya dengan kemampuan bahasanya, akan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi berkembangnya bahasa individu yang tinggal di dalamnya.


·         Kesehatan
Anak yang sehat cenderung lebih cepat belajar berbicara dibandingkan anak yang kurang sehat atau sering sakit, hal ini disebabkanperkembangan aspek motorik dan aspek mental sebagai pendukung kemampuan berbahasa, anak yang sehat dengan  perkembangan kognitif optimal akan mampu berbicara lebih baik sehingga lebih siap untuk belajar berbicara.  
·      Kecerdasan
Anak yang memiliki kecerdasan yang tinggi, akan belajar berbicara lebih cepat dan memiliki penguasaan bahasa yang lebih baik dibanding dengan anak yang tingkat kecerdasannya rendah.

F.      Upaya Pengembangan Bahasa dan Implikasinya dalam Pendidikan
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa antara lain :
·      Mengupayakan lingkungan yang dapat  memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perkembangan bahasa secara optimal.
·      Pengenalan sejak dini terhadap lingkungan yang memiliki variasi kemampuan bahasa pada anak sangat diperlukan untuk memacu perkembangan bahasanya.
·      Mengembangkan strategi untuk mempermudah penguasaan bahasa, antara lain : cara untuk memudahkan mengingat, meniru, mengalami langsung, bermain.
  
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perkembangan bahasa dalam psikolinguistik diartikan sebagai proses untuk memeroleh bahasa Language acquisition, menyusun tata bahasa dari ucapan-ucapan, memilih ukuran penilaian tatabahasa yang paling tepat dan paling sederhana dari bahasa tersebut (Trigan, 1986 : 243). Proses perkembangan bahasa dapat dijelaskan melalui dua pendekatan, yaitu : Menurut pendekatan navitistik atau organismik innatences hyphothesis, dan menurut kaum empiristik atau behaviorist hyphotesis. Tahap perkembangan bahasa : Tahap pralinguistik atau meraban (0,3 sampai 1,0), Tahap halofrastik atau kalimat satu kata (1,0 sampai 1,8), Tahap kalimat dua kata (1,6 sampai 2,0), Tahap perkembangan tata bahasa (2,0 sampai 5,0), Tahap perkembangan tata bahasa menjelang dewasa (5,0 sampai 10,0), Tahap kompetensi lengkap (11,0 sampai dewasa). Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Bahasa : faktor biologis, lingkungan, kesehatan, dan kecerdasan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa antara lain : Mengupayakan lingkungan yang dapat  memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perkembangan bahasa secara optimal, Pengenalan sejak dini terhadap lingkungan yang memiliki variasi kemampuan bahasa pada anak sangat diperlukan untuk memacu perkembangan bahasanya, Mengembangkan strategi untuk mempermudah penguasaan bahasa, antara lain : cara untuk memudahkan mengingat, meniru, mengalami langsung, bermain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar