BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan
merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar,
gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Perkembangan
berbicara dan menulis merupakan suatu proses yang menggunakan bahasa ekspresif
dalam membentuk arti.
Perkembangan
bahasa diartikan sebagai proses untuk memeroleh bahasa, menyusun tata bahasa
dari ucapan-ucapan, memilih ukuran penilaian tata bahasa yang paling tepat dan
paling sederhana dari bahasa tersebut
B. Rumusan
Masalah
Makalah ini akan
membahas tentang :
1. Apa
pengertian perkembangan bahasa?
2. Apa
sajakah pendekatan proses perkembangan bahasa?
3. Apa
sajakah tahap perkembangan bahasa?
4. Apakah
hubungan antara kemampuan berbahasa dan berpikir?
5. Bagaimanakah
karakteristik perkembangan bahasa?
6. Apa
sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?
7. Bagaimanakah
upaya pengembangan bahasa dan implikasinya dalam pendidikan?
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah :
1. Mengetahui
pengertian perkembangan bahasa
2. Mengetahui
pendekatan proses perkembangan bahasa
3. Mengetahui
tahap perkembangan bahasa
4. Mengetahui
hubungan antara kemampuan berbahasa dan berpikir
5. Mengetahui
karakteristik perkembangan bahasa
6. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
7. Mengetahui
upaya pengembangan bahasa dan implikasinya dalam pendidikan
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa dalam psikolinguistik diartikan
sebagai proses untuk memeroleh bahasa Language acquisition, menyusun tata
bahasa dari ucapan-ucapan, memilih ukuran penilaian tatabahasa yang paling
tepat dan paling sederhana dari bahasa tersebut (Trigan, 1986 : 243)
Proses perkembangan
bahasa dapat dijelaskan melalui dua pendekatan, yaitu :
a. Menurut
pendekatan navitistik atau organismik innatences hyphothesis
Struktur bahasa telah ditentukan secara biologik yang dibawa
sejak lahir.
b. Menurut
kaum empiristik atau behaviorist hyphotesis
Kemampuan berbahasa merupakan hasil belajar individu dalam
berinteraksinya dengan lingkungan, pengasaan bahasa merupakan hasil dari
penyatupaduan peristiwa-peristiwa linguistik yang dialami selama masa
perkembangannya.
Penyesuaian bahasa
merupakan asosiasi yang terbentuk melalui proses :
a) Classical
conditioning
Classical conditioning
merupakan kemampuan merespon stimulus baru berdasarkan pengalaman yang
diperoleh secara berulang – ulang.
b) Operant
conditioning
proses pembelajaran
dimana seseorang secara sadar terlibat dan aktif bertindak pada lingkungannya
dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Operant conditing adalah belajar dalam
hal perilaku otomatis diperkuat atau diperlemah oleh konsekuensi atau tujuan
(Santrock and Yussen, 1992).
c) Social
learning
Social learning
merupakan proses belajar seseorang yang banyak perilaku melalui peniruan ,
bahkan terkadang tanpa adanya penguatan (reinforcement) yang diterima.
B. Tahap
perkembangan Bahasa
a. Tahap
pralinguistik atau meraban (0,3 sampai 1,0)
Tahap ini merupakan
permulaan perkembangan bahasa, yang dimulai pada usia sekitar tiga bulan. Pada
tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai
fungsi komunikatif, anak mengeluarkan bunyi ujaran sebagai reaksi terhadap
orang lain yang mencari kontak verbal dengan anak tersebut atau sebaliknya
(Monks, 1989 : 137)
b. Tahap
halofrastik atau kalimat satu kata (1,0 sampai 1,8)
Pada usia sekitar satu
tahun anak mulai mengucapkan kata-katanya pertama. Satu kata yang diucapkan
oleh anak-anak ini , harus dipandang sebagai satu kalimat penuh, mencakup aspek
psikologis (Intelektual,emosional), dan visional, untuk menyatakan mau tidaknya
terhadap sesuatu (Monks, 1989 : 138).
c. Tahap
kalimat dua kata (1,6 sampai 2,0)
Pada tahapan ini, anak
lebih banyak kemungkinan untuk menyatakan maksud dan berkomunikasi dengan
menggunakan kalimat dua kata (Monks, 1989 :139), dengan dua holofrase yang
dirangkai cepat (Tarigan, 1989:139).
d. Tahap
perkembangan tata bahasa (2,0 sampai 5,0)
Pada tahap ini anak
mulai mengembangkan sejumlah sarana tata bahasa, panjang kalimat bertambah
(walau bukan gejala utama), ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin kompleks, dan
mulai menggunakan kata jamak dan tugas (Tarugan, 1989 : 267).
e. Tahap
perkembangan tata bahasa menjelang dewasa (5,0 sampai 10,0)
Pada tahap ini anak
mulai mengembangkan struktur tata bahasa yang lebih rumit, melibatkan gabungan
sederhana dengan komplementasi, relativasi, dan konjungsi (Tarigan, 1986 :
267).
f. Tahap
kompetensi lengkap (11,0 sampai dewasa)
Pada masa akhir kanak-kanak
perbendaharaan kata terus meningkat, gaya bahasa seseorang mengalami perubahan,
dan seseorang semakin lancar dan fasih dalam berkomunikasi dengan bahasa.
Keterampilan dan performansi tata bahasa (sintaksis) terus berkembang ke arah
tercapainya kompetensi berbahasa secara lengkap sebagai kompetensi komunikasi.
C. Hubungan
Antara Kemampuan Berbahasa dan Berpikir
Berpikir merupakan rangkaian proses kognisi yang
bersifat pribadi (information processing) yang berlangsung selama terjadinya
stimulus sampai dengan munculya respons (Morgan, 1989 : 228). Untuk berpikir
digunakan simbol-simbol yang memiliki makna tertentu bagi individu.
Orang beraktivitas berpikir menggunakan simbol-simbol
verbal (kata) dan hukum-hukum tata bahasa (grammar) untuk menggabungkan
kata-kata dalam suatu kalimat (Morgan, 1989 :140).
Dalam aktivitas berpikir didalamnya melibatkan bahasa.
Berpikir merupakan percakapan dalam hati inner speech (Morgan, 1989 :231).
Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan berpikir mengekspresikan hasil
pemikiran tersebut. Jadi berpikir dan berbahasa merupakan dua aktivitas yang
saling melengkapi dan terjadi dalam waktu yang relatif bersamaan.
D. Karakteristik
Perkembangan Bahasa
1. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 0 - 1 Tahun
• Lebih
banyak bersuara dari pada nangis
• Mulai
mengucapkan huruf-huruf hidup
• Menirukan
suara saat di timang dengan mendekut
• Bersuara
atau berteriak tidak senang sebagai cara lain dari pada menangis
2. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 1-2 Tahun
• Menirukan
suara celotehan atau kata-kata yang di kenalnya
• Menyampaikan
keinginan/kebutuhan dengan bersuara
• Mempuntai
20 kosa kata funsional menggunakan kata depan
• Menggunakan
2 kombinasi kata untuk membentuk kalimat
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 2-3 Tahun
• Menggunakan
kombinasi 3 kata untuk membentuk kalimat
• Menjawab
pertnyaan sederhana “apa”
• Mengulang
kalimat yang terdiri dari lima kata
• Mengidentifikasi
kejadian sederhana saat di tanya
4. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 3-4 Tahun
• Menyebutkan
nama depan
• Menyebutkan
3 kejadian/peristiwa umum
• Menceritakan
pengalaman sederhana
• Mulai
mengajukan pertanyaan yang terencana
• Bertanya
dengan menggunakan variasi kata: siapa, apa, di mana dsb
• Bercerita
dengan menggunakan gambar
5. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 4-5 Tahun
• Dapat
menggunakan kata sambung tapi
• Dapat
mendefinisikan kata-kata yang sederhana
• Dapat
menceritakan perbedaan suatu benda
• Dapat
menyebutkan kota asalnya
6. Karakteristik Perkembangan Anak Umur 5-6 Tahun
• Dapat
berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang kompleks terdiri dari 5-6 kata
• Dapat
melakukan percakapan tanpa memonopoli pembicaraan
• Dapat
menggunakan kata-kata yang menunjukkan keurutan
• Dapat
menerima pesan sederhana dan menyampaikan pesan tersebut
• Dapat
menyebutkan nam orang tuanya.
7. Karakteristik perkembangan bahasa setelah anak-anak (remaja sampai
dewasa)
• Perbendaharaan
kata terus meningkat
• Gaya
bahasa mengalami perubahan
• Semakin
lancar dan fasih dalam berkomunikasi dengan bahasa
E. Faktor-faktor
yang mempengaruhi Perkembangan Bahasa
·
Faktor Biologis
setiap individu
dibekali kemampuan kodrati atau alami yang memungkinkannya dapat menguasai
bahasa.
·
Faktor
lingkungan
lingkungan yang kaya
dengan kemampuan bahasanya, akan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi
berkembangnya bahasa individu yang tinggal di dalamnya.
·
Kesehatan
Anak yang sehat cenderung lebih cepat belajar
berbicara dibandingkan anak yang kurang sehat atau sering sakit, hal ini
disebabkanperkembangan aspek motorik dan aspek mental sebagai pendukung
kemampuan berbahasa, anak yang sehat dengan perkembangan kognitif optimal
akan mampu berbicara lebih baik sehingga lebih siap untuk belajar berbicara.
·
Kecerdasan
Anak yang memiliki kecerdasan yang tinggi, akan
belajar berbicara lebih cepat dan memiliki penguasaan bahasa yang lebih baik
dibanding dengan anak yang tingkat kecerdasannya rendah.
F. Upaya
Pengembangan Bahasa dan Implikasinya dalam Pendidikan
Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa antara lain :
· Mengupayakan
lingkungan yang dapat memberikan
kesempatan seluas-luasnya bagi perkembangan bahasa secara optimal.
· Pengenalan
sejak dini terhadap lingkungan yang memiliki variasi kemampuan bahasa pada anak
sangat diperlukan untuk memacu perkembangan bahasanya.
· Mengembangkan
strategi untuk mempermudah penguasaan bahasa, antara lain : cara untuk
memudahkan mengingat, meniru, mengalami langsung, bermain.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan
bahasa dalam psikolinguistik diartikan sebagai proses untuk memeroleh bahasa
Language acquisition, menyusun tata bahasa dari ucapan-ucapan, memilih ukuran
penilaian tatabahasa yang paling tepat dan paling sederhana dari bahasa
tersebut (Trigan, 1986 : 243). Proses perkembangan bahasa dapat dijelaskan
melalui dua pendekatan, yaitu : Menurut pendekatan navitistik atau organismik
innatences hyphothesis, dan menurut kaum empiristik atau behaviorist
hyphotesis. Tahap perkembangan bahasa : Tahap pralinguistik atau meraban (0,3
sampai 1,0), Tahap halofrastik atau kalimat satu kata (1,0 sampai 1,8), Tahap
kalimat dua kata (1,6 sampai 2,0), Tahap perkembangan tata bahasa (2,0 sampai
5,0), Tahap perkembangan tata bahasa menjelang dewasa (5,0 sampai 10,0), Tahap
kompetensi lengkap (11,0 sampai dewasa). Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
Bahasa : faktor biologis, lingkungan, kesehatan, dan kecerdasan.
Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa antara lain : Mengupayakan
lingkungan yang dapat memberikan
kesempatan seluas-luasnya bagi perkembangan bahasa secara optimal, Pengenalan
sejak dini terhadap lingkungan yang memiliki variasi kemampuan bahasa pada anak
sangat diperlukan untuk memacu perkembangan bahasanya, Mengembangkan strategi
untuk mempermudah penguasaan bahasa, antara lain : cara untuk memudahkan
mengingat, meniru, mengalami langsung, bermain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar