Prosedur Pemakaian
Metode Inquiry
Di dalam melaksanakan metode inquiry
dibagi atas 6 langkah :
Langkah 1 Memperkenalkan Masalah.
Dalam tahap ini, guru memberikan
informasi yang cukup kepada peserta didik tentang pokok permasalahan yang
diberikan untuk membangkitkan rasa ingin tahu nya tentang materi yang akan
disampaikan.
Guru menjelaskan ciri-ciri
terjadinya suatu bencana alam baik gempa bumi, tsunami, gunung berapi, tanah
longsor, banjir, angin topan, dan kebakaran hutan. Kemudian guru memberikan permasalahan
kepada para peserta didik untuk dipecahkan. Permasalahan itu sebagai berikut :
“
Mengapa mengantisipasi bencana alam sejak dini itu sangat penting ?”
Untuk mengumpulkan data, peserta
didik mengajukan pertanyaan kepada guru yang berhubungan dengan suatu masalah
yang dapat dijawab oleh guru dengan “ya” atau “tidak” (joyce, 1986:85)
Contoh pertanyaannya
-
Pokok bahasan : Bencana alam yang sering terjadi di
Indonesia ( gempa bumi, tsunami, gunung berapi, tanah longsor, banjir, angin
topan, dan kebakaran hutan )
-
Permasalahannya : Mengapa mengantisipasi bencana alam sejak
dini itu sangat penting?
Pertanyaan Peserta Didik
a. Apakah
setiap tahunnya negara Indonesia pasti dilanda bencana alam ?
Jawaban
guru “ Ya”
b. Apakah
semua bencana alam disebabkan oleh ulah manusia ?
Jawaban guru “ Tidak “
c. Apakah
semua masyarakat Indonesia mengetahui dan melaksanakan bagaimana caranya
mengantisipasi bencana alam?
Jawaban guru “Tidak”
d. Apakah
masyarakat Indonesia mengetahui tindakan yang harus segera dilakukan setelah
terjadi bencana alam?
Jawaban guru “Tidak”
e. Apakah
pemerintah peduli terhadap korban bencana alam yang terjadi di Indonesia?
Jawab “Ya”
f. Apakah
masyarakat dan pemerintah harus segera melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi
setelah terjadinya bencana?
Jawab “Ya”
Contoh Matriks Inquiry
Sering
Terjadi Bencana
|
Disebabkan
oleh ulah manusia
|
Cara
mengantisipasi bencana alam
|
Pemerintah
peduli
|
Rekonstruksi
dan rehabilitasi
|
Tindakan
saat terjadi bencana
|
Langkah
3 Menganalisis Data
Dalam langkah ini para peserta didik
mungkin bekerja secara individual ataupun kelompok. Data yang dikumpulkan dalam
langkah ini sebelumnya dianalisis oleh anggota kelompok ataupun oleh peserta
didik secara individual.
Data
yang berhubungan dengan masalah.
a. Setiap
tahunnya negara Indonesia pasti dilanda bencana alam, dijawab “Ya” karena
buktinya tahun 2012 kemarin Indonesia dilanda bencana alam. Sekitar
85 persen adalah bencana hidrometeorologi yakni banjir, longsor, kekeringan,
puting beliung. Kejadian bencana terbanyak adalah puting beliung 259 kejadian
atau 36 persen, banjir 193 kejadian atau 26 persen dan tanah longsor 138
kejadian atau 19 persen.
Berdasarkan
waktu kejadian, Januari adalah puncak dari kejadian bencana, yang kemudian
menurun pada Februari, tetapi Maret hingga April terjadi kenaikan lagi.
Tren
kejadian puting beliung cenderung mengalami peningkatan di setiap tahunnya.
Selama 2002 - 2011 meningkat 28 kali lipat, terdapat 404 kabupaten-kota dengan
jumlah penduduk 115 juta jiwa tinggal di daerah rawan, sedang hingga tinggi,
dari bahaya puting beliung di Indonesia.Sebaran rawan tinggi puting beliung di
sepanjang barat Sumatera, Pantura Jawa, NTT, selatan Sulawesi Selatan.
Bencana puting beliung menyebar di perkotaan dan pedesaan. Di masa mendatang ancamannya akan makin meningkat seiring meningkatnya pengaruh perubahan iklim global dan antropogenik.
Bencana puting beliung menyebar di perkotaan dan pedesaan. Di masa mendatang ancamannya akan makin meningkat seiring meningkatnya pengaruh perubahan iklim global dan antropogenik.
b. Pemerintah
peduli terhadap korban bencana alam yang terjadi di Indonesia, dijawab “Ya”
karena setelah terjadinya bencana, pemerintah segera melakukan rekonstruksi
fisik dan mental korban. Pemerintah juga memberikan dana bantuan untuk
rekonstruksi perumahan penduduk. Dana diambil dari anggaran penanggulangan
bencana yang dimiliki pemerintah pusat dan daerah. Bantuan kepada masyarakat
berdasarkan tingkat kerusakan yang dialami warganya.
c. Masyarakat
dan pemerintah harus segera melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi setelah
terjadinya bencana, dijawab “Ya” karena pemerintah harus memberikan bantuan,
menyediakan beragam fasilitas dan mengaktifkan sarana umum, pendidikan serta
pemerintahan. Masyarakat harus segera mengadakan gerakan kebersihan, mendata
keluarga dan harta benda serta menata kehidupan kembali.
Data yang tidak
berhubungan dengan masalah.
a. Semua
bencana alam disebabkan oleh ulah manusia, dijawab “Tidak” karena tidak semua
bencana alam disebabkan oleh umat manusia. Hakikatnya bencana alam adalah
bencana yang diakibatkan oleh peristiwa alam. Sedangkan manusia adalah faktor
pendukung terjadinya bencana alam.
Contoh bencana alam yang murni
disebabkan oleh peristiwa alam yaitu gempa bumi, gunung meletus dan angin
topan. Bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan, tanah longsor selain
disebabkan oleh peristiwa alam namun juga bisa disebabkan karena ulah manusia.
Berikut penjelasan tentang bentuk
bencana alamnya
-
Gempa Bumi
Terjadi
karena adanya gerakan kulit bumi yang terjadi secara mendadak. Dampak gerakan
itu bisa menyebabkan kerusakan yang parah.
-
Tsunami
Terjadi
karena adanya gelombang laut pasang yang disebabkan adanya gempa didasar laut.
Tinggi gelombang tsunami bisa mencapai sepuluh meter.
-
Tanah longsor.
Disebabkan
oleh gerakan tanah dan bebatuan pada lereng sebuah gunung. Tanah di lereng
gunung bisa longsor karena adanya peningkatan kandungan air di perut gunung.
Penyebab lainnya adalah pembangunan pemukiman dilereng gunung dan pemotongan
kaki lereng.
-
Bencana banjir.
Setiap musim hujan Indonesia dilanda bencana
banjir. Banjir adalah keadaan saat suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah
yang besar.
-
Kebakaran hutan.
Kebakaran
hutan tidak hanya disebabkan ulah manusia. Ada yang disebabkan perubahan iklim
sebagai dampak El Nino. Namun, faktor manusia tampaknya tetap sebagai faktor
utama rusaknya hutan kita.
b. Semua
masyarakat Indonesia mengetahui dan melaksanakan bagaimana caranya
mengantisipasi bencana alam, dijawab “Tidak” karena masyarakat Indonesia kurang
peduli terhadap lingkungannya sendiri. Mereka hanya sekedar tahu tentang cara
mengantisipasi bencana alam, namun untuk pelaksanaanya susah untuk dilakukan.
Contoh nyatanya adalah masyarakat
malas untuk membuang sampah ditempatnya, sehingga ketika musim hujan tiba
terjadilah bbencana banjir. Ada beberapa langkah yang harus dan wajib dilakukan
oleh masyarakat untuk mengantisipasi bencana alam :
-
Membiasakanlah
hidup bersih dan sehat.
-
Membuang sampah
ditempatnya.
-
Menjaga
kelestarian lingkungan pegunungan.
-
Masyarakat harus
mengetahui karakteristik gempa yang potensial menyebabkan tsunami.
-
Memberikan
penyuluhan tentang bencana alam.dll
c. Masyarakat
Indonesia mengetahui tindakan yang harus segera dilakukan setelah terjadi
bencana alam, di Jawab “Tidak” karena biasanya setelah terjadi bencana alam
masyarakat tidak melakukan tanggap darurat. Tanggap darurat ini dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat. Pemerintah harus menetapkan status bencana , mengadakan
evakuasi, dan segera mencukupi kebutuhan dasar masyarakat. Sedangkan masyarakat
harus segera melakukan kegiatan penyelamatan, berkoordinasi dengan aparat dan
tetap menjaga ketenangan.
Langkah 4 Membuat
Hipotesis
Mengantisipasi bencana alam sejak
dini itu sangat penting
Langkah 5 Menguji
Hipotesis
Berdasarkan
hasil analisa data, hasil diskusi siswa dan buku-buku sumber yang dibaca, maka
hipotesa “Mengantisipasi bencana alam sejak dini itu sangat penting” adalah
benar, karena :
1. Setiap
tahunnya negara Indonesia pasti dilanda bencana alam.
2.
Di masa mendatang ancaman bencana alam akan makin meningkat
seiring meningkatnya pengaruh perubahan iklim global dan antropogenik.
3.
Tidak semua bencana alam disebabkan oleh ulah manusia.
4.
Masyarakat
Indonesia belum sepenuhnya mengetahui dan melaksanakan bagaimana caranya
mengantisipasi bencana alam.
5.
Sebagian besar Masyarakat Indonesia
belum mengetahui tindakan apa yang harus segera dilakukan setelah terjadi
bencana alam.
6. Pemerintah
peduli terhadap korban bencana alam yang terjadi di Indonesia
7. Masyarakat
dan pemerintah harus segera melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi setelah
terjadinya bencana
Langkah 6 Membuat
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
analisa data, uji hipotesa dan buku-buku sumber yang dibaca, maka permasalahan
“ Mengapa mengantisipasi bencana alam sejak dini itu sangat penting” adalah
benar, karena :
1. Setiap
tahunnya negara Indonesia pasti dilanda bencana alam.
2.
Di masa mendatang ancaman bencana alam akan makin meningkat
seiring meningkatnya pengaruh perubahan iklim global dan antropogenik.
3.
Tidak semua bencana alam disebabkan oleh ulah manusia.
4.
Masyarakat
Indonesia belum sepenuhnya mengetahui dan melaksanakan bagaimana caranya
mengantisipasi bencana alam.
5.
Sebagian besar Masyarakat Indonesia
belum mengetahui tindakan apa yang harus segera dilakukan setelah terjadi
bencana alam.
6. Pemerintah
peduli terhadap korban bencana alam yang terjadi di Indonesia
7. Masyarakat
dan pemerintah harus segera melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi setelah
terjadinya bencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar